DAIRI // Kegiatan Operasi Ketupat Toba 2025 telah berjalan selama 14 hari yang dimulai sejak tanggal 26 Maret hingga 8 April 2025.
Kasi Humas Polres Dairi, Ipda Ringkon Manik mengatakan, Polres Dairi bersama instansi telah melaksanakan tugas dalam penjagaan di pos pengamanan untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada para pemudik.
“Kami memiliki 3 pos pengamanan, salah satunya berada di Simpang Salak, Simpang TWI, dan di jalur Lae Pondom, ” ujarnya.
Petugas telah berjalan selama 24 jam, dengan dibantu petugas dari TNI, Satpol PP, Dinas Perhubungan, dan Dinas Kesehatan.
Selama 14 hari itu pula, petugas telah sigap tanggap dalam menindaklanjuti laporan baik kecelakaan, maupun bencana alam.
Petugas yang berjaga di pos pengamanan akan melakukan patroli setiap harinya, guna memastikan kenyamanan para pemudik. Sehingga pengendara yang akan berkunjung ke kampung halaman, bisa bersilaturahmi bersama keluarga tanpa terkendala sedikitpun, ” jelasnya.
Hasilnya, selama 14 hari Operasi Ketupat Toba, kejadian bencana alam tidak ada terjadi, dan angka kecelakaan juga sangat minim yakni 3 kasus kecelakaan saja.
“Tentu kecelakaan tidak ada yang kita inginkan, maka dari itu kami tak henti – hentinya memberikan himbauan kepada masyarakat untuk tetap berhati – hati dan selalu waspada, ” jelasnya.
Selain itu, angka kemacetan juga tidak terjadi di Kabupaten Dairi selama arus mudik hingga arus balik mudik 2025.
Sementara itu, salah seorang pemudik asal Kota Subulussalam, Aceh yang hendak berpulang kampung ke Kota Medan, Syahri merasa senang dan nyaman saat melintas di Kabupaten Dairi.
Pasalnya, petugas yang berada di pos pengamanan sangat ramah dan selalu memberikan informasi yang jelas terkait jalur yang akan dilewatinya.
“Petugas di pos pengamanan yang ada di TWI menurut saya sangat baik dan ramah, bahkan ketika saya hendak beristirahat untuk tidur sejenak, mereka memperbolehkan, dan bahkan menjaga barang bawaan saya serta sepeda motor saya, ” tutupnya.
